Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha angkutan barang dan peti kemas mendesak aparat kepolisian menertibkan para preman (asmoro) yang kini meresahkan sopir di jalur distribusi dari dan ke Pelabuhan Priok.
Ketua Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Organda DKI Jakarta, Gemilang Tarigan mengatakan saat ini para preman di jalanan pada titik jalur distribusi itu semakin banyak.
Istilah Asmoro dikenal sejak beberapa tahun lalu yang diidentikkan dengan orang yang mengganggu sopir angkutan barang di pelabuhan.
"Mereka memaksa meminta sejumlah uang hingga mengambil muatan yang diangkut trailler. Bahkan seringkali dilakukan dengan ancaman kekerasan sehingga para sopir menjadi korban," ujarnya kepada Bisnis hari ini (26/12/2013).
Dia mengatakan titik-titik rawan aksi preman a.l. di jalur Marunda, Cakung Cilincing, Yos Sudarso dan Jalan Raya Pelabuhan Tanjung Priok.
"Sudah banyak sopir kami yang menjadi korban kekerasan mereka. Untuk itu kami mendesak aparat Keamanan segera menertibkan aksi mereka," tuturnya.
Dia mengatakan pihaknya sudah pernah menyampaikan persoalan ini dalam rapat teknis kelancaran arus barang yang melibatkan pihak kepolisian, Pelindo II dan Kantor Otoritas Pelabuhan Priok.
"Namun sampai sekarang belum ada langkah nyata memberantas para preman di jalanan yang mengganggu kelancaran distribusi barang tersebut," tandasnya.