Bisnis.com, JAKARTA—Meski The Fed memutuskan pengurangan pembelian obligasi mulai berlaku Januari 2014, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) justru optimistis realisasi investasi bakal melonjak dari target Rp470 triliun.
BKPM sebelumnya menargetkan realisasi investasi pada 2014 akan mencapai Rp450 triliun. Dalam perkembangannya, BKPM kemudian menaikkan target menjadi Rp470 triliun, seiring tingginya minat asing berinvestasi di Indonesia, terutama dari investor asal Jepang.
“Semakin cepat tapering dilakukan, kami makin optimistis nilai investasi bisa lebih tinggi dari target sebelumnya sebesar Rp470 triliun,” ujar Kepala BKPM Mahendra Siregar dalam pesan singkatnya, Minggu (22/12/2013).
Dia berpendapat semakin cepat tapering off dilakukan oleh The Fed secara tuntas, menjadi hal yang bagus bagi investasi di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut memberikan kepastian yang lebih baik bagi perekonomian Indonesia, tidak terkecuali investasi riil.
Kebijakan moneter yang ekstra longgar oleh The Fed yakni seperti yang dilakukan lewat quantitative easing (QE) itu, lanjutnya, hanya mengganggu keseimbangan ekonomi dunia terutama negara-negara berkembang, dan menyebabkan volatilitas global.
Mahendra yakin minat investor asing masih cukup tinggi, meskipun ada juga kekhawatiran dari sisi regulasi, pengembangan infrastruktur hingga hubungan industri yang belum menunjukkan perbaikan yang riil di mata investor asing.
Ekspektasi itu juga didorong dari hasil survei Japan Bank for International Cooperation (JBIC) yang menempatkan Indonesia masuk dalam urutan teratas sebagai negara favorit investasi perusahaan-perusahaan Jepang.
Dalam laporan JBIC, pamor China sebagai negara favorit investasi telah meredup, setelah peringkat negeri Tirai Bambu ini melorot ke peringkat keempat, dari sebelumnya berada di peringkat pertama selama kurun waktu dua dekade.
Bahkan, BKPM juga menyebutkan ada sebanyak 15 perusahaan Jepang sudah mengantri untuk meningkatkan investasi di Indonesia pada 2014 mendatang. Adapun, nilai investasi dari belasan perusahaan tersebut mencapai US$3,5 miliar.
Sekedar informasi, realisasi investasi Indonesia kuartal III/2013 tumbuh 27,57% menjadi Rp293,3 triliun, dari periode yang sama tahun lalu Rp229,9 triliun. Pertumbuhan itu lebih besar dari periode yang sama 2011 ke 2012 sebesar 26,94%.
Kendati demikian, khusus periode Juli–September pertumbuhan investasi hanya 22,9% menjadi Rp100,5 triliun, cenderung melambat dibandingkan dengan realisasi investasi kuartal III/2012 yang tumbuh 24,88% menjadi Rp81,8 triliun.
2014, BKPM Optimistis Realisasi Investasi Lampaui Target Rp470 triliun
Meski The Fed memutuskan pengurangan pembelian obligasi mulai berlaku Januari 2014, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) justru optimistis realisasi investasi bakal melonjak dari target Rp470 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ringkang Gumiwang
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Tax Amnesty Jilid III, Dari Siapa dan Untuk Siapa?
2 jam yang lalu