Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada November 2013 telah mendongkrak volume ekspor hingga 2 juta ton.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan mengatakan harga rata-rata CPO sepanjang November 2013 sebesar US$919 per metrik ton atau meningkat 7% dibandingkan dengan harga rata-rata bulan lalu US$859 per metrik ton.
“Kenaikan harga tersebut disebabkan produksi dari Indonesia dan Malaysia yang berkurang akibat curah hujan tinggi, sehingga menimbulkan spekulasi untuk meningkatkan permintaan CPO jangka pendek di pasar global dan mendongkrak harga,” kata Fadhil dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (18/12/2013).
Dia menambahkan volume ekspor CPO tercatat meningkat sebesar 152,3 ribu ton (8,2%) menjadi 2,01 juta ton dari 1,86 juta ton bulan lalu. Angka ini juga tercatat meningkat sekitar 1,6% jika dibandingkan dengan kinerja ekspor periode yang sama tahun lalu yaitu 1,98 juta ton.
Fadhil menjelaskan ekspor CPO ke India untuk pertama kalinya menembus 529.520 ribu ton pada November 2013 atau naik 8,5% dibandingkan dengan bulan lalu sebesar 488.260 ribu ton.
Pemerintah India yang akan menaikkan pajak impor refined oil dari 7.5% menjadi 10% mengakibatkan para importir mengimpor sebanyak mungkin sebelum pajak impor diberlakukan.
Adapun, China mencatat kenaikan impor CPO dan turunannya sebesar 306.730 ton atau naik 10.240 ribu ton (3,5%) dibandingkan dengan impor bulan lalu. Pengapalan ke Pakistan justru meningkat sebesar 58.320 ton (87%) menjadi 125.630 ton.
Gapki memprediksikan permintaan CPO akan naik menjelang Hari Raya Natal dan tahun baru. Terlebih, produksi diperkirakan berkurang akibat curah hujan tinggi, sehingga harga juga akan terkerek.
Harga CPO pada Desember 2013 diperkirakan bergerak di kisaran US$900-US$950 per metrik ton. Di sisi lain, bea Keluar CPO pada Desember 2013 ditetapkan pemerintah sebesar 12% dengan harga referensi rata-rata US$910 dan Harga Patokan Ekspor US$835 per metrik ton.