Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah segera mengurangi ekspor komoditas perkebunan untuk mendukung program penghiliran di sektor perkebunan.
Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri Perdagangan meminta pelaku industri perkebunan untuk mengubah pendekatan komoditas menjadi pendekatan produk.
Menurutnya, komoditas selalu lebih rentan terkena resiko dari pasar ketimbang produk. "Selama kita melakukan pendekatan komoditas, selama itu pula kita mendapat risiko dari pasar," kata Bayu, Rabu (18/12/2013).
Selain sawit, lanjutnya, komoditas perkebunan lainnya seperti karet, kakao, dan kopi juga diharapkan bisa diolah terlebih dulu di dalam negeri sebelum dijual di pasaran.
Dengan program penghiliran, produk-produk dari Indonesia bisa mendatangkan devisa yang lebih besar dibandingkan dengan ekspor sebagai bahan mentah (raw material).
Sebelumnya, Menteri Perindustrian M.S Hidayat mengatakan pihaknya akan mengintensifkan terus program penghiliran, baik penghiliran mineral maupun agro yang kini sudah mulai berjalan. Namun, untuk program penghiliran agro, memang masih ada beberapa komoditas yang belum berjalan.