Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Larangan Ekspor Konsentrat: Newmont Siapkan Rencana Darurat 3 Bulan

PT Newmont Nusa Tenggara menyiapkan rencana darurat menjelang pemberlakuan larangan ekspor bijih mineral mulai 12 Januari 2014 sesuai impelmentasi UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

Bisnis.com, BATU HIJAU, Sumbawa Barat--PT Newmont Nusa Tenggara menyiapkan rencana darurat menjelang pemberlakuan larangan ekspor bijih mineral mulai 12 Januari 2014 sesuai impelmentasi UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

Ilyas Yamin, Manager Proses PT Newmon Nusa Tenggara (NNT), mengatakan rencana darurat itu berupa pengurangan operasi tambang dan pabrik hingga penghentian aktivitas 3 bulan setelah berlakunya larangan ekspor konsentrat.

"Ada dua opsi yakni opsi business is usual dan rencana darurat 3 bulan ke depan berhenti operasi secara total," katanya di sela-sela Kunjungan Media ke Batu Hijau, Sumbawa Barat, NTB, Rabu (18/12/2013).

Menurutnya, rencana darurat adalah opsi kedua yang disiapkan jika pemerintah akhirnya melarang total ekspor bijih mineral mulai 12 Januari 2014.

Dia menjelaskan ada jeda waktu 3 bulan sebelum rencana darurat penghentian operasi dimulai pada Maret 2014 dengan alasan lingkungan dan gudang konsentrat penuh.

"Kami akan berusaha operasi 3 bulan agar air asam tidak tumpah mencemari lingkungan."

Ilyas menambahkan rencana penghentian operasi itu juga akan berpengaruh kepada masa depan karyawan perusahaan.

Pada 3 bulan pertama setelah setop operasi, lanjutnya, pihaknya tak akan merumahkan karyawan tetapi 3 bulan kedua perusahaan akan merumahkan beberapa karyawan.

Untuk konsentrat yang telah dihasilkan, Ilyas memaparkan akan dikirim semua kepada pembeli di luar negeri hingga akhir bulan ini. "Terakhir pengiriman konsentrat 31 Desember 2013 meskipun dalam UU No.4/2009 bisa sampai 12 Januari 2014," tuturnya.

Syarafuddin Jarot, Manager Tanggung Jawab Sosial PT NNT, menambahkan pihaknya juga tidak serta merta menghentikan proyek tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitar pada 12 Januari 2014 jika aktivitas tambang dan pabrik berhenti.

Menurutnya, pihaknya tetap menyelesaikan proyek yang belum selesai dikerjakan termasuk proyek reklamasi pantai.

"Kami juga akan sesuaikan dengan rencana perusahaan yang di dalam tambang tetapi kalau kegiatan reklamasi tetap akan kami lanjutkan," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hendra Wibawa
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper