Bisnis.com, JAKARTA - Perkembangan bisnis hotel dan kuliner di Jakarta tahun depan diprediksi tetap menarik seiring dengan rencana Pemprov DKI untuk mewujudkan Ibu Kota sebagai kota jasa.
Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Iwan Syaefuddin mengatakan industri perhotelan tahun ini tumbuh 25%-30% dibandingkan tahun lalu sehingga masih ada peluang untuk terus tumbuh tahun depan.
Menurut Iwan, hotel kelas bujet yang menjual tarif kamar mulai Rp250.000 per malam dengan sasaran pasar domestik pertumbuhannya paling pesat. Hotel ini mirip dengan kelas melati namun fasilitas berbintang.
Sedangkan kebutuhan kamar dan tempat pertemuan Mice (Meeting Incentive Convention Exhibition) di hotel berbintang masih mengalami kekurangan terutama pada triwulan terakhir seperti saat ini.
“Jadi kebutuhan hotel masih kurang terutama domestik untuk orang dari Sumatra, Kalimantan maupun Sulawesi yang ke sini, makanya bisnis hotel tetap menarik,” katanya di sela-sela Klinik Bisnis Bagi Usaha Pariwisata di Jakarta, Senin (16/12/2013).
Dia mengakui di saat momen pergantian tahun, semakin banyak pertemuan yang digelar oleh instansi pemerintah karena mendekati tutup anggaran. Akibatnya ruang pertemuan dan kamar hotel di Jakarta cukup sulit diperoleh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
