Bisnis.com, JAKARTA - Di sela-sela kunjungan kenegaraan ke Tokyo, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima 15 perwakilan perusahaan terbesar Jepang yang beroperasi di Indonesia.
Menteri Perindustrian M. S. Hidayat mengatakan 15 perusahaan tersebut tergabung dalam Japan-Indonesa Association yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda.
“Mereka [Japinda] pilih yang terbesar yang mewakili semua sektor termasuk oil and gas,” katanya di Bandara Halimperdanakusuma, Minggu (15/12).
Hidayat memaparkan perusahaan-perusahaan Jepang tersebut menyampaikan berbagai permasalahan terkait investasi mereka di Indonesia kepada SBY.
Isu yang diangkat oleh perusahaan Jepang, antara lain, adalah tuntutan anti dumping Indonesia terhadap beberapa produk baja Jepang, perjanjian perekonomian Jepang-Indonesia (IJEPA), dan rencana pelarangan ekspor mineral pada 2014.
Selain itu, beberapa perwakilan perusahaan menawarkan investasi pembangunan pembangkit listrik di Indonesia, termasuk ekspansi PLTU Cirebon dan penyelesaian PLTU Batang.
“Presiden minta kerja sama IJEPA diteruskan, tapi minta kita review. Mereka menanyakan soal policy mineral, kita bilang, kita teruskan berdasarkan UU,” kata Menperin.
Perusahaan yang mengirimkan wakil dalam pertemuan Japinda dengan SBY adalah Toshiba, Toray Industries, Pansonic, Sumitomo Mitsui Banking, Taisei, ITOCHU, dan Sumitomo Corp.
Hadir juga perwakilan dari Chiyoda, JGC Corp., Marubeni, Bank of Tokyo-Mitsubushi UFJ, Toyota Motor, Mitsui & Co, dan Lotte Co.