Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pertamina Siapkan Lahan di Plaju untuk Industri Petrokimia

PT Pertamina menyiapkan lahan seluas 450 hektare di Plaju, Sumatra Selatan untuk membangun komplek petrokimia dengan kapasitas mencapai 1 juta metrik ton naphtha per tahun.
Lili Sunardi
Lili Sunardi - Bisnis.com 10 Desember 2013  |  16:51 WIB
Pertamina Siapkan Lahan di Plaju untuk Industri Petrokimia

Bisnis.com, JAKARTA—PT Pertamina (Persero) menyiapkan lahan seluas 450 hektare di Plaju Sumatra Selatan untuk membangun komplek petrokimia dengan kapasitas mencapai 1 juta metrik ton naphtha per tahun.

Chrisna Damayanto, Direktur Pengolahan Pertamina, mengatakan pihaknya telah memiliki opsi pembangunan komplek petrokimia di Plaju. Lahan seluas 450 hektare tersebut merupakan milik Pertamina, sehingga pihaknya tidak perlu melakukan pembebasan lahan.

“Sementara lokasinya di Plaju, Sumatra Selatan. Itu equity kami, lahan milik kami dan sudah tersedia,” katanya di Jakarta, Selasa (10/12).

Chrisna menuturkan dengan dibangunnya komplek petrokimia, perseroan berharap mampu menguasai 30% pasar petrokimia di dalam negeri. Pada 2018, Pertamina memperkirakan pasar petrokimia di dalam negeri mencapai US$30 miliar.

Saat ini, produksi petrokimia di dalam negeri belum dapat memenuhi kebutuhan nasional, sehingga masih harus mengimpor dengan nilai sekitar US$5 miliar per tahun.

Komplek itu sendiri akan dibangun oleh perusahaan yang dibentuk oleh Pertamina dan PTT Global Chemical Company Ltd (PTT GC) dengan investasi mencapai US$5 miliar. Keduanya akan berbagi kepemilikan 51% untuk Pertamina dan 49% untuk PTT GC, dengan opsi masing-masing masih dapat mencari mitra baru untuk kepemilikan sahamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pabrik petrokimia
Editor : Sutarno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top