Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bunga Meroket, Inilah Tren Properti di Sumut 2014

Kenaikan suku bunga Bank Indonesia atau BI Rate sebanyak 150 Bps sepanjang tahun ini ditambah pada 2014 merupakan tahun politik diperkirakan akan membuat pasar properti di Sumatra Utara melambat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Berkut tren properti di Sumut pada 2014.

Bisnis.com, MEDAN - Kenaikan suku bunga Bank Indonesia atau BI Rate sebanyak 150 Bps sepanjang tahun ini ditambah pada 2014 merupakan tahun politik diperkirakan akan membuat pasar properti di Sumatra Utara melambat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Tomy Wistan, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Sumut, memprediksi pertumbuhan bisnis properti pada 2014 diprediksi melambat 5%-10%.

Pada 2014 mendatang, masyarakat diperkirakan telah menyesuaikan pola hidup akibat adanya aturan pengetatan uang muka kredit dan loan to value (LTV).

Begitu pula dengan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan akan mencapai titik keseimbangan baru pada 2014 mendatang.

"Properti di Sumut pada tahun depan akan terjadi pergeseran segmen karena daya beli masyarakat yang menurun," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (4/12/2013).

Pergeseran segmen tersebut, sambungnya, terjadi pada tipe rumah dengan cicilan bertenor lebih panjang. Masyarakat juga akan memilih perumahan yang berada di pinggiran kota seperti Deliserdang.

Rumah dengan ukuran yang lebih kecil, sambungnya, juga diprediksi akan menjadi pilihan masyarakat pada 2014. Adapun apabila masyarakat memilih ukuran rumah yang normal, mereka akan mempertimbangkan luas tanah yang lebih sempit dan akan dikembangkan ke atas.

"Pengembang tinggal mengikuti saja, dengan harga yang lebih murah tentu lebih terjangkau," paparnya.

Pada tahun depan, kata dia, pasokan rumah di Sumut akan mengalami penurunan dibanding tahun ini. Pada 2013, ditargetkan pasokan rumah mencapai 10.000 unit. Namun, realisasi jumlah pasokan per Oktober 2013 hanya mampu tercapai 6.000 unit.

Harga rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang akan naik pada tahun depan diperkirakan dapat memperluas segmen konsumen. Rumah tipe MBR saat ini dijual Rp88 juta per unit dan akan meningkat menjadi Rp105 juta per unit tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper