Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo menyarankan sejumlah langkah yang harus dilakukan pemerintah untuk mengerem impor bahan bakar minyak.
Agus mengatakan peningkatan konsumsi BBM sejalan dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor. Bank sentral mencatat impor barang-barang yang berkaitan dengan BBM dan kendaraan bermotor mencapai 20% dari total impor.
“Menurut kami, beberapa inisiatif untuk mengurangi konsumsi BBM bisa ditempuh, seperti peningkatan pajak progresif kepemilikan, kewajiban penggunaan asuransi bagi kendaraan bermotor dan pengetatan emisi gas buang,” katanya, Rabu (27/11/2013).
Namun, lanjutnya, langkah yang lebih penting untuk dilakukan adalah reformasi energi dengan menggalakkan penggunaan energi alternatif dan terbarukan serta menarik investasi di bidang migas yang berorientasi domestik dan ekspor.
Data Badan Pusat Statistik menyebutkan impor Januari-September US$140,31 miliar dengan impor hasil minyak US$21,04 miliar dan minyak mentah US$10,26 miliar.
Adapun impor kendaraan dan bagiannya US$6,09 miliar dan kendaraan bermotor/komponen US$1,1 miliar. (ra)