Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai pemerintah belum mempunyai visi yang jelas terkait pengembangan transportasi perkotaan lantaran lebih mendorong pengembangan infrastruktur jalan yang cenderung memfasilitasi pertumbuhan kendaraan pribadi.
Wakil Ketua Bidang Riset dan Advokasi MTI Djoko Setidjowarno mengatakan langkah pemerintah yang selama ini terus melakukan pengembangan kapasitas jalan ternyata tidak mampu menekan kemacetan terkhusus yang terjadi di Jakarta.
"Rasio ruas jalan suatu kota tidak ada yang disebut ideal. Tergantung dari visis transportasi kota tersebut, apakah mengutamakan transportasi umum atau memfasilitasi kendaraan pribadi," katanya kepada Bisnis hari ni, Rabu (27/11/2013).
Dia merujuk pada Kota Jakarta yang telah dilengkapi puluhan flyover dan underpass serta 2 Jalan Layang Non Tol (JLNT), namun ternyata tidak mampu menekan angka kemacetan yang kian parah di Ibu Kota.
Menurut Djoko, menambah kapasitas jalan di suatu kota yang memiliki pertumbuhan kendaraan bermotor yang tinggi, hanya akan memicu pembengkakan volume kendaraan jika tidak dibarengi dengan pengembangan transportasi umum secara agresif.
"Ini seperti menyiram bensin di tungku api yang sedang membara. Tidak akan menyelesaikan masalah, malah mempercepat peningkatan kemacetan. Visi pemerintah yang harus diperjelas dalam pengembangan transportasi perkotaan," tegas Djoko.
Dia mencontohkan JLNT yang menghubungkan Antasari-Blok M yang tidak berdaya mengurai kemacetan lantaran kerap terjadi penumpukan kendaraan di kedua ujung infrastruktur tersebut.