Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pemerintah Indonesia dan konsorsium Nippon Asahan Aluminium (NAA) Jepang sudah masuk dalam tahap merumuskan draf pengakhiran perjanjian kerja sama (termination agreement) pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
“Tadi Agus (Dirjen Kerja Sama Industri Internasional Kemenperin) menghubungi saya, ada good news, ya sudah itu saja,” kata Hidayat di sela-sela acara Sustainable Business Dialogue di Hotel JS Luwansa, Rabu (27/11/2013).
Dengan begitu, pihaknya makin optimis, perjanjian pengakhiran kerja sama bisa rampung dalam waktu dekat. “Sebelum 12 Desember, ketika mengawal presiden dalam acara Asean-Jepang di Tokyo, urusan ini sudah beres, idealnya begitu.”
Perlu diketahui, kemarin (26/11), pemerintah mengirimkan tim perunding ke Tokyo untuk menyelesaikan proses pengambilalihan Inalum. Hidayat mengatakan tim perunding Indonesia sudah melakukan rapat final terkait segala proses pengakhiran kerjasama PT Inalum.
Menurutnya, pihaknya bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kemenko Perekonomian, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan telah sepakat mengenai nilai kompensasi untuk mengambil alih PT Inalum, yakni US$556,7 juta.