Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM bersinergi dengan beberapa kementerian terkait untuk mengimplementasikan program biogas terpadu guna meningkatkan usaha dan ekonomi produktif masyarakat koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah.
Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo mengatakan ada lima instansi yang digandeng untuk menyelenggarakan program terpadu guna menghasilkan biogas dari kotoran atau limbah hewan bagi usaha produktif.
Masing-masing Kementerian Pertanian, Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kelautan dan Perikanaan serta pemerintah daerah. Setiap lembaga mempunyai peran dan fungsi khusus sesuai kompetensinya.
”Kalau kita menginginkan hasil program yang besar, maka strategi paling baik adalah melakukan sinergitas di antara pemangku kepentingan dari unsur pemerintahan,” katanya kepada Bisnis, Selasa (19/11/2013).
Bentuk konkret yang telah dilaksanakan dalam program sinergitas itu adalah mengurangi limbah kotoran hewan yang selama ini telah merusak Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Jawa Barat.
Limbah kotoran hewan di DAS Citarum meresahkan masyarakat sekitar yang mayoritas melakukan budidya ikan. DAS juga dimanfaatkan masyarakat sebagai pasokan utama air minum bagi sebagian penduduk Jakarta yang melintasi irigasi Subang, Karawang, dan Bekasi.
Braman mengemukakan, kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi limbah di kawasan DAS Citarum saat ini melalui pembuatan pelet atau pakan ikan. Limbah tenak diolah menjadi biogas sebagi sarana melaksanakan produksi pelet.
Kementerian KKP melalui Ditjen Perikanan Budidaya memfasilitasi pengadaan alat pembuatan pelet ikan. Kementerian Koperasi dan UKM membangun digester biogas. Proses lainnya dibantu Dinas Kopersi dan UKM Cianjur, Jawa Barat.