Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menganjurkan agar pemerintah bersama-sama kembali melakukan pembicaraan terkait rencana pembangunan kilang pengolahan minyak oleh investor Kuwait Petroleum Company dan Saudy Aramco Asia Company Limited.
Menurutnya, rencana investasi oleh PT Pertamina (Persero) dengan kedua investor asal Timur Tengah tersebut harus didorong kembali.
Pasalnya, akan sulit mencari investor baru yang mau berinvestasi kilang pengolahan minyak di dalam negeri.
“Saya menyarankan seperti itu (pembicaraan ulang), presiden memerintahkan menteri-menteri terkait untuk berbicara dengan mereka. Sekarang masih gantung di Kementerian Keuangan,” katanya, Selasa (19/11/2013).
Dalam pembicaraan nantinya, Hidayat berharap akan dibicarakan seluruh kekurangan dan kelebihan dengan adanya investasi kedua negara tersebut.
Dia menjelaskan, defisit current account telah terjadi di Indonesia selama 3,5 tahun. Defisit terjadi karena impor minyak yang terlampau tinggi.
Hidayat mengatakan, impor minyak yang tinggi tersebut seharusnya bisa diselesaikan 3,5 tahun lalu apabila pemerintah Indonesia mengupayakan dengan keras pembangunan refinery oil.
Ketika itu investor Kuwait dan Arab Saudi sudah menyatakan mau investasi dan bekerja sama dengan Pertamina untuk produksi 300.000 barel/hari untuk satu kilang.
“Kalau itu dilakukan dulu sekarang bisa berproduksi. Terakhir terhambat di Kemenkeu, sekarang kita komplain, padahal kita sendiri yang menghalangi, jadi sekarang tidak usah meratap angka defisit yang terus naik, tapi tidak ada upaya,” tutur Hidayat. (ra)
Investor Kuwait dan Arab Saudi Diajak Nego Ulang Bangun Kilang Minyak
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menganjurkan agar pemerintah bersama-sama kembali melakukan pembicaraan terkait rencana pembangunan kilang pengolahan minyak oleh investor Kuwait Petroleum Company dan Saudy Aramco Asia Company Limited.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Riendy Astria
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Menilik Misi Ambisius Prabowo Kebut 'Suntik Mati' PLTU
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
29 menit yang lalu