Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emirates Pesan 150 Boeing 777X Senilai US$76 Miliar

Maskapai penerbangan Emirates mengumumkan pemesanan 150 Boeing 777X senilai US$76 miliar menyusul meningkatnya permintaan terhadap jasa penerbangan.

Bisnis.com,JAKARTA—Maskapai penerbangan Emirates mengumumkan pemesanan 150 Boeing 777X senilai US$76 miliar menyusul meningkatnya permintaan terhadap jasa penerbangan.

Chairman & Chief Executive Emirates Airline dan Grup Sheikh Ahmed bin Saeed Al-Maktoum mengatakan ke 150 unit pesawat tersebut terdiri atas 35 Boeing 777-8xS dan 115 Boeing 777-9Xs, ditambah 50 hak pembelian, dan tambahan 50 pesawat Airbus A380 .

"Transportasi udara adalah kunci dari perdagangan dunia, dan kita melihat bahwa permintaan untuk jasa penerbangan akan terus tumbuh secara global. Apa yang kami umumkan hari ini merupakan kelanjutan dari komitmen dan visi kami untuk menghubungkan dunia melalui hub efisien milik kami di Timur Tengah," ujarnya dalam siaran pers, Senin (18/11/2013).

Pesanan Boeing dan Airbus tersebut termasuk hak pembelian, bernilai sekitar US$ 99 miliar pada daftar harga. Ini adalah pesanan terbesar armada pesawat yang pernah ada di penerbangan sipil dan juga pesanan terbesar Emirates yang diumumkan dalam setiap acara sampai saat ini.

Perjanjian tersebut ditandatangani hari ini di Dubai Air Show oleh Yang Mulia (H.H.) Sheikh Ahmed Bin Saeed Al-Maktoum, Chairman dan Chief Executive, Emirates Airline dan Grup, dengan Jim McNerney, Chairman , Presiden dan CEO Boeing, dan Fabrice Bregier, Presiden dan CEO Airbus. Penandatanganan ini disaksikan oleh H.H. Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum, Wakil Presiden UAE, Perdana Menteri dan Penguasa Dubai.

Melalui pesanan terakhir ini, jumlah total pesanan pesawat Emirates menjadi 385 pesawat (tidak termasuk opsi atau hak membeli), yang terdiri dari 214 Boeing 777s, 101 Airbus A380s, dan 70 A350s, dengan nilai total estimasi sebesar US$ 166 miliar.

Pengiriman pesawat 777X dijadwalkan akan dimulai pada 2020, sampai 2025 dan seterusnya untuk menggantikan pesawat lama dan menjadi landasan bagi pertumbuhan ke depan.  (ra)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper