Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja industri hutan tanaman industri (HTI) tercatat makin lesu.
Dalam tiga tahun terakhir, hanya 21% HTI yang mampu merealisasikan penanaman 50% dari target yang dibuat.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) bidang HTI Nana Suparna menuturkan hingga 2012, jumlah HTI yang mendapatkan persetujuan Kementerian Kehutanan mencapai 235 unit dengan areal konsesi 9,85 juta hektare.
"Tapi HTI yang aktif itu hanya 45% atau 106 unit. Areal yang efektif diperkirakan hanya 65% dari luas konsesi atau 6,4 juta ha," ujar Nana dalam diskusi 'Mengurai Permasalahan Kepastian Kawasan Hutan dan Solusinya untuk Mendukung Koridor Ekonomi Indonesia' yang diselenggarakan Bisnis, Senin (11/11/2013).
Perkembangan HTI dinilai tidak sesuai yang diharapkan. Pasalnya, meskipun unitnya bertambah, tetapi realisasi penanaman dalam tiga tahun terakhir terus menurun.
"HTI yang bisa menanam 50% dari target itu hanya 21%. Ini kondisi 2012, tahun ini kami proyeksi juga sama kondisinya," ujar Nana.
Tren negatif perkembangan bisnis HTI, lanjutnya, disebabkan oleh banyak hal a.l. harga log pasar domestik yang rendah, banyaknya pungutan, perambahan, konflik sosial, ekonomi berbiaya tinggi, dan ketidakpastian kawasan hutan.
Pada kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal Kemenhut Hadi Daryanto mengaku optimistis dengan investasi di sektor kehutanan.
Berdasarkan data Kemenhut, hingga kuartal III/2013 pemegang izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK) tercatat sebanyak 249 unit dengan total konsesi seluas 13,12 juta ha. Kondisi tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan jumlah HTI sebanyak 234 unit seluas 9,77 juta ha.
"Investasi HTI naik. Sampai kuartal III/2013, investasinya kumulatif sudah Rp2,54 triliun," kata Hadi.