Bisnis.com, PEKANBARU— Produksi padi di Provinsi Riau tahun 2013 berdasarkan angka ramalan II (aram II) diperkirakan turun 14,06% atau turun sebesar 72.021 ton.
Seperti dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, aram II produksi padi tahun ini diperkirakan hanya 440.131 ton padi gabah kering giling (GKG).
Produksi tersebut turun 14,06% dari realisasi produksi tahun lalu yang sebesar 512.152 ton GKG.
Rinciannya, penurunan tersebut paling besar terjadi pada periode Januari-April sebesar 32.219 ton, pada Mei-Agustus turun 10.794 ton, serta pada September-Desember diprediksi turun 29.008 ton.
Penurunan produksi padi ini diduga terjadi karena adanya penurunan luas panen sebesar 23.182 hektare (ha) atau 16,10%, dari 144.015 ha pada 2012 jadi tinggal 120.833 ha pada tahun ini.
Kepala BPS Provinsi Riau Mawardi Arsyad mengatakan penurunan luas panen tersebut dicurigai karena adanya alih fungsi lahan.
Berdasarkan realisasi luas panen 2013, penurunan luas panen terjadi pada Januari-April sebesar 13.597 ha (turun 19,63%), serta pada Mei-Agustus turun 1.253 ha (turun 2,95%).
Sementara itu penurunan luas panen pada periode September-Desember diperkirakan sebesar 8.332 ha (turun 25,8%) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Namun di sisi lain, produktivitas diprediksi mengalami kenaikan sebesar 0,86 kuintal per ha GKG atau naik 2,42%, dari 35,56 kuintal per ha GKG tahun lalu menjadi 36,42 kuintal per ha GKG pada tahun ini.
Sementara itu untuk komoditas lainnya yakni jagung, produksi jagung di Riau tahun ini diperkirakan sebesar 30.185 ton pipilan kering atau turun sekitar 3,97% dari realisasi tahun lalu.
Produksi tersebut adalah dengan tingkat produktivitas 23,79 kuintal per ha (naik 0,54%) dan perkiraan luas panen sebesar 12.688 ha (turun 4,49%).
Selanjutnya untuk kedelai, produksi kedelai tahun ini diperkirakan sebesar 3.192 ton biji kering atau turun 23,67% dari realisasi tahun lalu.
Penurunan produksi itu diperkirakan terjadi karena adanya penurunan luas panen sebesar 872 ha atau turun 23,66%, dengan tingkat produktivitas yang juga turun 0,02%.