Bisnis.com, JAKARTA – Defisit transaksi berjalan kuartal III/2013 diperkirakan menyempit, tetapi masih melampaui proyeksi Bank Indonesia.
Perkiraan defisit transaksi berjalan itu didasarkan pada data neraca perdagangan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pekan lalu. Defisit perdagangan tercatat menurun dari US$3,11 miliar kuartal II/2013 menjadi US$2,92 miliar kuartal III/2013.
Namun secara kumulatif Januari-September, neraca perdagangan defisit US$6,26 miliar, jauh lebih buruk dari kinerja perdagangan periode sama tahun lalu yang sempat surplus UUS$1,03 miliar.
Ekonom Citi Research untuk Asia Pasifik Helmi Arman memprediksi defisit transaksi berjalan (current account deficit) kuartal III/2013 mendekati US$8 miliar.
Meskipun membaik dari kinerja kuartal sebelumnya yang defisit US$9,8 miliar, Helmi berpendapat level itu masih belum berkelanjutan (unsustainable).
“Angka itu kira-kira masih di atas 3,5% terhadap produk domestik bruto, versus prediksi BI yang sekitar 3,36% terhadap PDB,” katanya, Minggu (3/11/2013).