Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin Pastikan Indonesia Kuasai Inalum per 1 November 2013

Pemerintah resmi mengambil alih seluruh aset PT Indonesia Asahan Alumunium dari Jepang dengan nilai kompensasi sementara sebesar US$558 juta.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah resmi mengambil alih seluruh aset PT Indonesia Asahan Alumunium dari Jepang dengan nilai kompensasi sementara sebesar US$558 juta.

Dengan akuisisi tersebut menjadikan pemerintah Indonesia sebagai penguasa tunggal PT Inalum, perusahaan produsen alumunium yang berlokasi di Sumatra Utara.

Namun demikian, pembayaran dan nilai kompensasi atas pengalihan kepemilikan 58,87% saham dari Nippon Asahan Alumunium PT Inalum masih harus menunggu proses arbitrase internasional.

Menteri Perindustrian M. S. Hidayat memastikan sejak 1 November 2013 seluruh Inalum dikuasai pemerintah dan dicatat sebagai aset Kementerian BUMN.

PT Inalum akan beroperasi sebagai BUMN yang dikuasai penuh oleh pemerintah atau perusahaan persero.

BUMN tersebut akan dibentuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui penerbitan Peraturan Pemerintah.

"Per 1 November seluruh aset [PT Inalum] kembali ke pemerintah Indonesia. Kementerian BUMN punya aset baru yang dikelola beliau," katanya di Kantor Presiden, Jumat (1/11).

Namun, Hidayat memaparkan pengalihan 58,87% saham PT Inalum ke pemerintah dan pembayaran kompensasi masih harus menunggu keputusan International Centre for Settlement of Investment Dispute.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper