Bisnis.com, JAKARTA - Kalau bicara usaha pada tahun pemilu 2014 mendatang, berbagai sektor yang mempunyai dampak penting bagi kelancaran produk adalah jasa keuangan yakni perbankan, asuransi dan pembiayaan.
Pemimpin umum harian Bisnis Indonesia Prof. H sukamdani S. Gitosardjono menegaskan hal ini merupakan tantangan bagi lembaga baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka menerbitkan regulasi untuk menjaga keseimbangan ekonomi dalam negeri.
Tantangan pengusaha tidak berhenti disitu saja, pada 2015 tantangan kembali muncul saat peristiwa penting memasuki Asean Economic Community (AEC) namun harus optimis.
"Menyikapi sejumlah peristiwa penting pada tahun depan dan tantangan pasar tunggal Asean, kita harus optimistis dan yakin terhadap kemampuan perekonomian kita," kata Sukamdani dalam acara Indonesia Economic Outlook 2014 Tahun Konsolidasi Ekonomi dan Politik, Jelang Pilpres dan Pasar Tunggal ASEAN yang diselenggarakan Bisnis Indonesia di The Ritz - Charlton Mega Kuningan Jakarta hari ini, Kamis (31/10/2013).
Sukamdani menuturkan bahwa beragam tantangan itu sebenarnya bukan hal baru bagi Indonesia yang sudah dua kali mengalami cobaan berat pada 1998 dan 2008. Ketika dicermati, gejolak ekonomi pada 2008 menyerang jasa keuangan dan momennya jelang penyelenggaraan pemilu dan berhasil dikendalikan.
"Pengalaman krisis dan 2008, pelajaran berharga bagaimana harus mengambil sikap pada waktu itu bisa mengatasi. Ini sering tidak kita pahami tapi kebanyakan bangsa kita menyalahkan kebijakan yang diambil pemerintah untuk bisa menyelamatkan," katanya.