Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pariwisata di Malang Raya Belum Terintegrasi

Industri pariwisata di Malang Raya (Kota/Kabupaten Malang dan Kota Batu) tidak bisa berjalan sendiri-sendiri dan harus terintegrasi agar kunjungan wisatawan terus meningkat.

Bisnis.com, MALANG - Industri pariwisata di Malang Raya (Kota/Kabupaten Malang dan Kota Batu) tidak bisa berjalan sendiri-sendiri dan harus terintegrasi agar kunjungan wisatawan terus meningkat.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Insan Pariwisata Indonesia (IPI), Uddy Syaifudin, mengatakan integrasi diperlukan karena antara Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, memiliki keunggulan sendiri-sendiri. “Ketiganya harus saling melengkapi dan tidak bisa berjalan sendiri karena terkait satu sama lain,” kata Uddy di Malang, Kamis (31/10/2013).

Kota Malang misalnya, kendati tidak memiliki obyek wisata artificial dan alam seperti Kota Batu dan Kabupaten Malang, memiliki posisi yang strategis karena merupakan kota pendidikan dan bisnis. Malang berdiri banyak hotel berbintang.

Sementara Kabupaten Malang kaya akan potensi wisata alam utamanya pantai. Dan Kota Batu merupakan kota tujuan wisata utama di Jawa Timur karena memiliki banyak obyek wisata buatan. Sehingga integrasi ketiga daerah tersebut akan saling mengisi satu sama lain dengan melibatkan pihak terkait dalam hal ini travel.

“Karena itu Malang Raya harus bisa mengintegrasikannya ke dalam satu paket tujuan wisata. Misalnya paket Batu-Pulau Sempu atau Batu-Bromo,” jelas dia.

Dengan begitu, maka wisatawan yang bermalam di hotel di Malang, akan melanjutkan destinasi wisatanya ke Kota Batu dan Kabupaten Malang lewat paket wisata yang ada tersebut. Sehingga sisi positif yang akan dipetik dari integrasi ketiga wilayah tersebut wisatawan akan lebih lama menginap.

IPI menilai langkah Pemkab Malang yang tengah membangun rest area di Karangploso yang berbatasan dengan Kota Batu, merupakan upaya yang cerdik dan visioner. “Keberadaan rest area yang dibangun di atas lahan yang luas tersebut akan menjadi destinasi bagi wisatawan yang akan masuk ke Batu. Tentunya sangat strategis posisinya,” ujarnya.

Dengan begitu wisatawan yang datang akan terlebih dahulu mampir ke rest area tersebut untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Batu, atau sebaliknya akan singgah terlebih dahulu sebelum pulang. Karena sewaktu hari libur atau week end kendaraan wisatawan yang masuk ke Batu sedemikian tinggi.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Timur, Dwi Cahyono, mengatakan integrasi di sektor pariwisata juga telah dilakukan oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang dengan stake holder asal Indonesia timur khususnya Makassar. “Selain pembukaan jalur penerbangan baru di Bandara Abdulrahman Saleh Malang yakni Malang-Makassar juga akan membuka akses dengan wilayah Indonesia timur,” tambah Dwi.

Ke depan integrasi destinasi wisata ke dalam satu paket memang mutlak diperlukan yakni Malang-Bromo, Malang-Pulau Sempu, Malang-Jogjakarta, maupun Malang-Banyuwangi (Gunung Ijen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Sofi’I
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper