Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan 2014 Melambat, Menkeu Bilang RI Masih Tertinggi Kedua

Kendati melambat, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 diyakini tertinggi kedua di antara kelompok 20 atau G-20 setelah China
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati melambat, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 diyakini tertinggi kedua di antara kelompok 20 atau G-20 setelah China.

Pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi 2014 sebesar 6%, melambat dari target pertumbuhan 2013 yang mencapai 6,3%.

Sementera itu, China menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan 7,5%. Adapun proyeksi Turki dan India berada di bawah outlook Indonesia, yakni masing-masing 4,4% dan 3,8%.

Menteri Keuangan M.Chatib Basri mengemukakan pemerintah terpaksa memperlambat pertumbuhan untuk menstabilkan sektor keuangan yang mengalami turbulensi beberapa waktu lalu.

Risiko itu masih ada tahun depan jika Amerika Serikat merealisasikan pengurangan (tapering off) stimulus moneter.

“Walaupun growth lebih rendah, kita relatif lebih tinggi dari negara lain. Ruang untuk itu ada sehingga kita memilih slowdown growth,” katanya, dalam konferensi pers APBN 2014, Senin (28/10/2013).

Menurutnya, jika pertumbuhan didorong terlalu cepat, maka fundamental ekonomi di Tanah Air tidak akan stabil karena pertumbuhan mengundang konsekuensi impor barang modal dan bahan baku untuk menopang investasi.

Selama ini, pemenuhan barang modal dan bahan baku selama ini harus diimpor karena kapasitas industri di dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan.

Jika impor melonjak, maka defisit transaksi berjalan terancam melebar yang membawa risiko pelemahan rupiah dan lonjakan imbal hasil (yield) obligasi negara yang akhirnya mengguncang pasar keuangan RI.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper