Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia IV mendapatkan pinjaman Bank Rakyat Indonesia Rp524 miliar, yang akan digunakan untuk mendanai sejumlah pengembangan bisnis kepelabuhanan.
Direktur Personalia dan Umum Pelindo IV Pasoran H. Harianja mengemukakan pengembangan bisnis itu di antaranya rekonfigurasi pelabuhan konvensional kelolaan perseroan, pengembangan terminal peti kemas serta pembangunan tahap awal Makassar New Port (MNP).
"Pekan lalu perjanjiannya [pinjaman Pelindo IV dari BRI] diteken, itu nantinya kita alokasikan untuk beberapa program pengembangan pelabuhan kelolaan Pelindo IV," ujarnya, Minggu (27/10/2013).
Adapun, pinjaman yang dikucurkan BRI tersebut terdiri dari Rp304 miliar dan US$20 juta setara dengan Rp220 miliar.
Pelindo IV tengah melakukan proses rekonfigurasi lima pelabuhan konvensional kelolaan perseroan untuk berfokus pada pelayanan bongkar muat seiring dengan pergerakan logistik ke kawasan timur Indonesia yang tersu meningkat.
Harianja menyebutkan kelima pelabuhan konvensional tersebut adalah Pelabuhan Jayapura, Ambon, Tarakan, Bitung serta Pantoloan Palu, dimana pembiayaannya berasal dari belanja modal perseroan maupun bekerja sama dengan pihak swasta.
Direktur Umum Pelindo IV Mulyono sebelumnya mengatakan langkah rekonfigurasi tersebut dilakukan secara bertahap dalam rangka optimalisasi pelayanan secara menyeluruh dengan penambahan peralatan bongkar muat di pelabuhan konvesional itu.
"Ini telah kami lakukan secara berkala dan bertahap, mengingat angkutan yang paling dominan itu dari peti kemas dan market kita yang paling besar memang dari sana [bongkar muat petikemas]," jelasnya.
Adapun, hingga semester I/2013 perolehan pendapatan Pelindo IV dari terminal petikemas mencapai Rp275,5 miliar atau sekitar 30% dari total pendapatan enam bulan pertama tahun ini yang mencapai Rp908,8 miliar.
Pertumbuhan pendapatan dari sektor ini juga menunjukkan peningkatan cukup besar mencapai 34,5% dibandingkan dengan semester I/2012 sebesar Rp205,5 miliar.
Harianja menambahkan, belanja modal perseroan termasuk pinjaman dari BRI yang baru saja diperoleh, juga bakal dialokasikan untuk pembangunan MNP yang diestimasi bakal direalisasikan semester pertama tahun depan.
Adapun, megaproyek MNC direncanakan menjadi tiga tahapan dengan perkiraan investasi mencapai Rp7 triliun. "Kita sudah menyiapkan studi kelayakan, sistem penandaan perlabuhan serta seluruh aspke untuk mendukung pengerjaan proyek ini. Kita harapkan tahun depan pembangunan MNP bisa dimulai," papar Harianja.