Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen PT Lion Mentari Airlines, operator Lion Air, mengakui terjadi keterlambatan jadwal penerbangan atau delay sebanyak enam penerbangan yang lebih dari 3 jam pada Kamis (17/10/2013).
Sekretaris Perusahaan Lion Air Adhitya Simanjuntak mengatakan perseroan yang merupakan salah satu maskapai penerbangan di Indonesia memiliki 580 penerbangan per hari.
“Kami mengalami keterlambatan jadwal penerbangan pada tanggal 17 Oktober sebanyak 6 penerbangan yang lebih dari 3 jam. Lion memohon maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan ini,” katanya di Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Namun demikian, imbuhnya, pihaknya sudah memberikan kompensasi sesuai dengan PM No.77 mengenai keterlambatan penerbangan.
Dalam Pasal 10 Permenhub No.77/2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara itu sudah jelas menyebutkan jumlah ganti rugi untuk keterlambatan penerbangan lebih dari 4 jam sebesar Rp300.000 per penumpang dan akan diberikan ganti 50% jika maskapai itu menawarkan tempat tujuan lain yang terdekat.
Adhitya mengatakan keterlambatan jadwal penerbangan terjadi karena ada beberapa pesawat Lion yang perlu diganti ban pesawatnya. “Dan, hari ini Lion Air sudah beroperasi dengan normal.”
Seperti dikutip Antara, ratusan penumpang Lion Air mengamuk akibat keterlambatan seluruh jadwal penerbangan, sehingga mereka terlantar di Terminal 1B Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.
Menurut salah seorang penumpang Lion Air, Ronald, keterlambatan penerbangan itu terjadi sekitar 2 hingga 3 jam.
Ronald merupakan penumpang pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 208 jurusan Jakarta - Medan keberangkatan pukul 18.00 WIB.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan pihaknya tengah melakukan koordinasi mengenai kejadian delay yang dialami oleh Lion Air untuk melakukan tindakan lebih lanjut. “Kami sedang koordinsi dengan teman-teman di Dijten Perhubungan Udara,” katanya.
Namun, berdasarkan informasi dari Direktur Angkutan Udara Kemenhub, ungkapnya, masalah yang terjadi yakni memang ada dua penerbangan yang delay lebih dari 4 jam tetapi bukan dari Soetta melainkan dari Padang.
Lion juga telah memberikan voucher dengan janji voucer itu dapat dicairkan di Jakarta. Namun ternyata setelah sampai di Jakarta, penumpang menuntut dibayar di bandara yang saat itu masih jam 03.00 sehingga sulit mencari uang tunai.
Jumat (18/10/2013) pagi sudah dibayarkan sebanyak Rp35 juta dan kekurangn Rp30 juta sedang diproses, sedangkan penumpang masih menunggu.
“Karena check in counter di block oleh penumpang ex padang maka sebagian penumpang flight pagi tidak bisa check in. Penumpang tertingggal sudah ditangani oleh Lion dengan flight berikutnya. Kondisi penerbangan pagi ini di Soetta normal,” kata Bambang.