Bisnis.com, JAKARTA— PT Pelabuhan Indonesia III menggelontorkan dana hingga US$22 juta untuk membeli 11 unit electric Rubber Tyred Gantry (RTG )yang akan dioperasikan di Terminal Peti Kemas Semarang.
Senior Manajer Pemeliharaan Fasilitas PT Pelindo III Prasetyadi mengatakan perseroan tidak hanya memodernisasi pelabuhan, tapi juga memodernisasi peralatan bongkar muat guna meningkatkan produktivitas di pelabuhan seperti keinginan para pengguna jasa.
“Salah satu modernisasi peralatan yang akan dikerjakan adalah dengan melakukan pengadaan alat angkut 11 unit electric RTG yang akan dioperasikan di Terminal Petikemas Semarang,” katanya dalam surat elektronik, Senin (14/10).
Pada tahun ini, katanya, Pelindo III sudah melakukan studi untuk melakukan pembelian 11 unit alat angkut elektronik itu pada 2014 yang rencananya dioperasikan di Terminal Peti Kemas Semarang guna menunjang pelayanan 24 jam nonstop untuk kegiatan penerimaan dan pengiriman barang (receiving/delivery).
Biaya operasional penggunaan E-RTG ini dinilai lebih hemat 50%-60% dibandingkan menggunakan mesin diesel.
“Belum lagi biaya perawatan mesin diesel jauh lebih mahal,” kata Prasetyadi yang juga pemimpin proyek pengadaan peralatan Terminal Teluk Lamong.
Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto menambahkan pendanaan untuk investasi peralatan itu mencapai US$22 juta atau setara dengan Rp220 miliar dengan asumsi per unit E-RTG dibanderol mencapai US$2 juta.
Sebagai perbandingan, beban biaya untuk crane diesel mencapai US$115,90 per tahun, sedangkan elektrik US$32,47 per tahun. Beban diesel US$0,76 per liter, sedangkan elektrik hanya US$0,16 per kWh.
Adapun beban alat kerek diesel mencapai US$15,86 per jam sedangkan elektrik US$3,22 per jam. Diesel mampu menggerakan 10 kontainer per jam dengan kebutuhan bahan bakar 21 liter, sedangkan elektrik menggerakan 10 kontainer per jam dengan biaya 20 kWh.
Menurut Prasetyadi keberadaan RTG ialah inovasi karena sebelumnya bermesin diesel kini menjadi elektrik.