Bisnis.com, JAKARTA--Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi terjual atau lifting minyak bumi periode Januari-September baru mencapai 829.000 barel per hari, atau 98,7% dari target APBNP 2013.
Johanes Widjonarko, Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas, mengatakan pihaknya masih berharap mencapai target lifting tahun ini. Pasalnya, produksi minyak mentah di dalam negeri masih fluktuatif, karena perawatan di sejumlah fasilitas produksi migas.
“Ini kan masih berjalan, kami berharap bisa tercapai. Apalagi saat ini masih fluktuatif, karena ada pemeliharaan dan penambahan sumur,” katanya di Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Widjonarko menuturkan pihaknya akan mengandalkan penambahan produksi dari Blok West Madura Offshore, dan Offshore North West Java. Pengangkatan anjungan Lima PHE ONWJ memang sempat menurunkan produksi dari blok itu hingga 5.000 barel per hari.
Sementara untuk lifting gas bumi, hingga September 2013 mencapai 6.766 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd). Jumlah tersebut juga baru mencapai 98,5% dari target lifting gas bumi dalam APBNP 2013 sebesar 6.939 MMscfd.
Secara keseluruhan, produksi migas sampai September 2013 mencapai 2,037 juta barel setara minyak per hari, atau baru mencapai 98,6% dari target APBNP yang sebesar 2,08 juta barel setara minyak per hari.
Untuk penerimaan negara dari sektor migas, SKK Migas mencatatkan penerimaan US$26,7 miliar. Jumlah penerimaan itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan target penerimaan negara dari sektor migas dalam APBNP 2013 yang mencapai US$26,3 miliar.