Bisnis.com, JAKARTA-Petani kelapa sawit meminta pemerintah transparan dalam menyikapi isu kelapa sawit ramah lingkungan atau green product, mengingat selama ini masih ada ketimpangan antara diplomasi yang dilakukan pemerintah terhadap realita yang terjadi di lapangan.
Koordinator Serikat Petani Kelapa Sawit Mansuetus Darto mengatakan diplomasi yang dilakukan pemerintah dalam rangka menjadikan minyak sawit sebagai produk ramah lingkungan tidak seharusnya melupakan realitas yang terjadi di kebun sawit seperti kondisi petani kelapa sawit, buruh perkebunan, masyarakat adat, dan masalah lingkungan.
“Petani kelapa sawit perlu di promosikan ke tingkat internasional yang memiliki komitmen dan praktek nyata perkebunan berkelanjutan,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Minggu (6/9/2013).
Pasar menghendaki minyak kelapa sawit yang dihasilkan dari pengelolaan secara berkelanjutan karena saat ini petani Indonesia sangat siap memenuhi standar tersebut. Menurutnya, ketika petani menjadi pelaku untuk akses pasar tersebut maka tidak ada lagi hambatan perdagangan minyak sawit itu.
“Pemerintah harus jeli terhadap apa yang diminta pasar. Mereka [konsumen minyak sawit] menghendaki produk yang berasal dari perkebunan kelapa sawit berkelanjutan, karena perkebunan jenis ini merupakan perkebunan yang ramah lingkungan,” tambahnya.