Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi nonpemerintah Greenpeace mendesak pemerintah untuk memastikan kelapa sawit tidak mendorong deforestasi dan kehancuran lahan gambut.
Bustar Maitar, Kepala Kampanye Hutan Indonesia Greenpeace Internasional, mengatakan sawit dianggap sebagai penyebab pertama kerusakan hutan di Indonesia.
"Selain itu sebagai penyumbang asap kebakaran hutan yang menghancurkan kawasan,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (3/10/2013).
Bustar menegaskan pemerintah jangan menjadikan momentum APEC 2013 di Bali untuk memaksa komoditas sawit lolos dalam kategori produk ramah lingkungan.
Belum lama ini, Greenpeace Internasional mengungkapkan bahwa sektor kelapa sawit menjadi pendorong tunggal terbesar deforestasi di Indonesia selama kurun waktu 2009 hingga 2011. Lebih dari seperempat lahan hutan negara hilang.
Bustar mengatakan, bukti terbaru dari pantauan udara menunjukkan pembukaan hutan alam secara besar-besaran untuk pengembangan perkebunan sawit terjadi di Papua.
Kawasan itu merupakan daerah yang sampai sekarang relatif masih belum terkena dampak dari perkebunan skala besar.
Bustar memaparkan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) baru-baru ini juga menyimpulkan bahwa emisi gas rumah kaca kelapa sawit telah berdampak negatif terhadap lingkungan yang penggunaannya untuk biofuel tidak dapat dibenarkan.