Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batu Bara Bakal Gantikan Gas di Asean, Ditopang Ekspor Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA—Batu bara akan menggantikan gas alam sebagai bahan bakar utama untuk memproduksi listrik di Asia Tenggara karena konsumsi energi di kawasan ini diperkirakan naik dua kali lipat pada 2 dekade mendatang, menurut laporan International

Bisnis.com, JAKARTA—Batu bara akan menggantikan gas alam sebagai bahan bakar utama untuk memproduksi listrik di Asia Tenggara karena konsumsi energi di kawasan ini diperkirakan naik dua kali lipat pada 2 dekade mendatang, menurut laporan International Energy Agency (IEA).

Kesepuluh negara anggota Asean, yang pertumbuhan kebutuhan energinya dua kali lipat dari rata-rata global, akan mengganti 49% sumber energinya ke batu bara mulai 2035 atau naik dari hanya 31% selama 2011, menurut IEA dalam paparannya bertema Southeast Asia Energy Outlook. Persentase penggunaan gas dilaporkan akan turun jadi 28% dari 44%.

“Batu bara akan menjadi bahan bakar pilihan di sektor energi karena relatif lebih murah dan banyak terdapat di kawasan Asia Tenggara,” ungkap dokumen IEA, lembaga penasehat negara maju yang bermarkas di Paris sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (2/10/2013).

Menurut lembaga itu, sejauh perbedaan harga menguntungkan batu bara dibandingkan gas dengan margin yang semakin besar, penggunaan energi di Asia Tenggara akan diodominasi oleh batu bara.

IEA menyebutkan kondisi itu akan didukung oleh Indonesia sebagai pengekspor batu bara panas yang produksinya akan meningkat dua kali lipat pada 2035.

Akan tetapi gas buang yang berpengaruh pada iklim akibat penggunaan batu bara juga akan meningkat seiring dengan peningkatan produksi bahan bakar tersebut di Asia Tenggara.

Harga batu bara akan mencapai 30% lebih murah dari gas di negara Asean, menurut perkiraan IEA. Asumsinya adalah biaya produksinya per metrik ton sekitar  US$80, sedangkan untuk gas sekitar US$10 per juta British thermal unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper