Bisnis.com, JAKARTA - Total nilai kerja sama investasi antara China dan Indonesia yang akan disepakati pada acara penandatanganan di hadapan presiden kedua negara pada Kamis (3/10/2013) mencapai US$32 miliar.
"Sudah dihitung. Nilainya US$32 miliar," ujar Menteri Perindustrian M.S. Hidayat usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menyambut Presiden China Xi Jinping di Istana Merdeka, Komplek Istana Kepresidenan, Rabu (2/10/2013).
Hidayat memaparkan sejumlah proyek yang akan dibangun oleh investor kedua negara antara lain pembangunan infrastruktur, smelter, railway, transportasi, dan energi.
"Batu bara di Kalteng dan Papua. Ada satu perusahaan dengan teknologi baru yakni gasifikasi batu bara. Tapi dia baru mau ditarik ke sini. Termasuk nikel, bauksit. Nanti ada pendatangan di depan dua kepala negara," katanya.
Hidayat menyebutkan dari total sekitar 21 perusahaan yang akan menandatangani kerjasama, sebanyak sembilan di antaranya akan membangun smelter dengan nilai investasi Rp1 miliar-Rp1,5 miliar per smelter. "Jumlah ada 9," ujar Hidayat.