Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) mengeluhkan panjangnya rantai niaga yang terjadi pada daging ayam.
Akibatnya, harga di tingkat konsumen terlalu tinggi, sementara harga di peternak sangat rendah.
Sekjen GOPAN Ruri Sarasono mengatakan ayam hidup dari peternak harus melewati sembilan rantai niaga untuk sampai di tangan konsumen. Mata rantai ini sudah terlalu panjang, sehingga konsumen mendapatkan harga yang tinggi.
“Terlalu banyak biaya yang terbuang percuma akibat buruknya rantai niaga ini. Peternak sangat dirugikan karena mendapat harga murah, sementara konsumen mendapat harga yang tinggi,” katanya, Selasa (1/10/2013).
Untuk itu, dia meminta pemerintah serius membantu peternak dengan mengaktifkan RPA (rumah pemotongan ayam) agar proaktif menerima ayam peternak untuk dipotong. Dengan begitu, rantai niaga yang terlalu panjang ini akan terpotong.
"Saat ini harga daging ayam di tingkat konsumen mencapai Rp.35.000 per kg, padahal idealnya harga di tingkat konsumen sekitar Rp.28.000 per kg," ujarnya.