Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iduladha 1434 H, Dinas Peternakan Bojonegoro Pantau Kesehatan Hewan Qurban

Bisnis.com, BOJONEGORO - Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, Jatim, berencana memantau kesehatan hewan kurban di sejumlah pasar dan penjualan ternak kurban sebagai usaha mengamankan daging kurban yang dikonsumsi masyarakat.

Bisnis.com, BOJONEGORO - Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, Jatim, berencana memantau kesehatan hewan kurban di sejumlah pasar dan penjualan ternak kurban sebagai usaha mengamankan daging kurban yang dikonsumsi masyarakat.

"Pemeriksaan kesehatan hewan kurban akan kita mulai sejak 2 Oktober sampai hari Raya Idul Adha," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Subekti, Sabtu (28/9/2013).

Dia menjelaskan pemeriksaan kesehatan hewan kurban baik di pasar hewan maupun di penjualan hewan kurban akan difokuskan kepada hewan yang menderita penyakit ngorok atau Septichaemia Epizooticae (SE) yang sering melanda ternak besar.

"Daging hewan kurban yang menderita SE kalau dikonsumsi bisa membahayakan manusia. Tapi kalau daging hewan kurban yang menderita gatal-gatal tidak berbahaya bagi manusia," jelasnya.

Selain itu, katanya, pemantauan kesehatan hewan kurban juga akan dilakukan di posko pengawasan hewan di Kecamatan Padangan. "Kita akan memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban yang masuk dari arah Jateng juga yang keluar dari Jatim," katanya, menegaskan.

Menurut dia, pemantauan kondisi kelayakan hewan kurban juga akan dilakukan di semua pedagang yang menjual hewan kurban yang jumlahnya puluhan di Kecamatan Kota.

"Pemeriksaan hewan kurban yang ada di kecamatan diserahkan mantri di wilayahnya masing-masing," paparnya.

Dia menjelaskan persyaratan hewan yang layak kurban di antaranya persyaratannya giginya sudah tanggal satu atau usianya minimal 1 tahun, selain juga harus sehat. "Hewan kurban yang sakit atau cacat tidak diperbolehkan sebagai hewan kurban," ujarnya.

Subekti mengaku tidak hapal jumlah hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun lalu. Namun, dia memperkirakan jumlah hewan kurban di daerahnya yang disembelih masyarakat baik sapi maupun kambing akan meningkatkan sekitar 10% dibandingkan tahun lalu.

"Peningkatan hewan kurban bisa dilihat warga Bojonegoro yang mendaftar haji jumlahnya terus bertambah. Meskipun harga sapi dan kambing tinggi mereka tetap akan berkurban, sebab sudah mendaftar haji," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper