Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan dan perluasan pasar mutiara laut selatan (south sea pearl) diyakini mampu mendongkrak nilai ekspor mutiara dari realisasi 2012 yang tercatat US$29,43 juta.
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Produk Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung menuturkan Indonesia merupakan produsen mutiara laut selatan terbesar di dunia dengan memasok 43% kebutuhan dunia.
Nilai perdagangan Indonesia US$29,43 juta menempati urutan ke-9 dari total nilai ekspor mutiara di dunia yang mencapai US$1,41 miliar.
Adapun, negara tujuan ekspor mutiara Indonesia adalah Jepang, Hongkong, Australia, Korea Selatan, Thailand, Swiss, India, Selandia Baru dan Perancis.
Saut memaparkan sentra pengembangan budidaya kerang mutiara di Indonesia tersebar di beberapa daerah, yaitu Lampung, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat.
"Nilai ekspor mutiara tersebut masih dapat ditingkatkan dengan cara mengembangkan dan memperkuat program pemasaran. Untuk itu kami terus melakukan upaya-upaya terobosan melalui promosi yang intensif seperti melaksanakan kegiatan Indonesian Pearl Festival 2013," tutur Saut dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Rabu (25/9/2013).
KKP optimistis dapat meningkatkan nilai ekspor mutiara mengingat Indonesia memiliki dan menguasai faktor-faktor pendukung, seperti areal budidaya, tenaga kerja, peralatan pendukung dan teknologi.