Bisnis.com, JAKARTA - Kamar dagang dan industri (Kadin) mempersoalkan adanya biaya jaminan untuk perbaikan jika terjadi kerusakan (repair) terhadap kontener kosong eks impor di Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini ditagihkan oleh agen perusahaan pelayaran asing maupun operator depo kontener kosong mitra usaha shipping line tersebut di dalam negeri, kepada pemilik barang.
Ketua Komite Tetap Bidang Perdagangan dan Ekspor Impor Kadin DKI Jakarta, Widijanto mengatakan pihaknya menerima banyak laporan mengenai keluhan pemilik barang mengenai adanya kewajiban uang jaminan yang dibebankan kepada importir untuk repair kontener eks impor tersebut.
“Kadin DKI menerima keluhan pemilik barang soal ini, bahkan uang jaminan itu besarannya bervariasi ada yang menggunakan mata uang rupian bahkan ada yang memungutnya dalam mata uang dollar AS,” ujarnya kepada Bisnis hari ini, Selasa (24/9/2013).
Dia mengatakan,mekanisme penarikan uang jaminan kerusakan kontener eks impor tidak transparan apalagi jika tidak terjadi klaim, soalnya pengembaliannya uang tersebut juga memakan waktu cukup lama.
“Jadi mestinya tidak perlu ada uang jaminan repair kontaner itu, sebab kegiatan pengangkutan menjadi tanggung jawab pelayaran saat di laut dan operator trucking saat di darat,” tuturnya.
Ketua Umum DPP Asosiasi Depo Kontener Indonesia (Asdeki) Muslan AR, mengatakan untuk memastikan terjadinya kerusakan kontener eks impor sehingga biaya repair di bebankan kepada pemilik barang akan dilakukan kerjasama survey dengan PT.Sucofindo.
“Asdeki sudah menandatangani kerjasama dengan Sucofindo bulan lalu untuk kegiatan survey repair sebab selama ini banyak importir yang keberatan jika ditagihkan biaya repair kontener eks impor itu,” ujarnya.
Kerjasama survei repair kontener eks impor dengan Sucofindo itu, kata dia, akan efektif pada awal 2014 dengan terlebih dahulu menyiapkan SDM untuk kegiatan tersebut yang akan di tempatkan lokasi depo empty pendukung kegiatan pengapalan dari dan kep pelabuhan Priok.
“Sistem dan mekanisme survey tersebut nantinya terintegrasi dengan aktivitas trucking dan logsitik,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel