Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

20% Mobil LCGC Akan Diekspor

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perindustrian memproyeksikan 15% -20% dari produksi mobil dengan program low cost, green cost (LCGC)  untuk diekspor sebagai salah satu upaya persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.Direktur Jenderal

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perindustrian memproyeksikan 15% -20% dari produksi mobil dengan program low cost, green cost (LCGC)  untuk diekspor sebagai salah satu upaya persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin Budi Darmadi mengatakan peluang ekspor itu akan dilakukan seperti ke Amerika Latin, Asia Tenggara, Afrika, Oceania dan Asia Tengah.

"Kita siap mengekspor mobil hemat mulai akhir 2014," katanya usai menghadiri rapat kerja RUU Perindustrian dengan Komisi VI DPR, Senin (23/9/2013).

Sementara itu, kata Budi, untuk mendorong kemandirian nasional di bidang teknologi otomotif, pemerintah juga memproyeksikan 80% komponen otomotif buatan dalam negeri wajib digunakan oleh produsen program low cost, green cost (LCGC) dalam jangka waktu 5 tahun, di mana saat ini LCGC menggunakan komponen lokal sebanyak 40%, dan sisanya adalah impor.

Dengan mendorong produsen program LCGC untuk menggunakan komponen dalam negeri ini setidaknya mendatangkan komitmen investasi US$3,5 miliar dari 100 industri komponen otomotif baru, serta investasi US$3 miliar dari industri otomotif.

"Program mobil murah ini terbuka untuk semua merek internasional maupun lokal, tetapi dengan syarat harus dibuat di Indonesia termasuk menggunakan komponen lokal terutama teknologi engine, transmisi dan axle (power train)," katanya.

Dia menerangkan produsen atau peserta program LCGC diwajibkan membuat jadwal lokalisasi pembuatan komponen dalam negeri bagi sekitar 105 grup komponen atau sekitar 10.000 komponen.

"Sebagian besar komitmen itu sudah terealisasi dengan terbangunnya 5 pabrik mobil baru dan 70 pabrik komponen otomotif baru. Dalam 2 tahun ke depan akan ada 110 pabrik komponen," paparnya.

Budi mengatakan program LCGC yang bersifat nasional ini tidak hanya untuk kota-kota besar tetapi juga seluruh kota di Indonesia dengan jumlah produksi mobil LCGC sekitar 10% - 15% dari seluruh mobil nasional.

"Sebenarnya tidak banyak untuk LCGC, dan bukannya kami tidak mendukung transportasi publik. Industri otomotif nasional sudah mampu bikin kendaraan komersial seperti bus dan truk, jadi sudah siap memasok kebutuhan Pemda,"  tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper