Bisnis.com, BANDUNG - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperidag) Jawa Barat mengharapkan industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif di kawasan ini aktraktif menyusul dipasarkannya mobil murah atau Low Cost Green Car (LCGC).
Kepala Disperindag Jabar Ferry Sofwan mengemukakan kebijakan mobil murah terdampak positf bagi pasar IKM komponen otomotif lokal yang mayoritas selalu direbut pasar impor.
"Suku cadang sepeda motor tidak semuanya menggunakan produk impor. Masyarakat banyak juga yang memanfaatkan komponen otomotif lokal," katanya Minggu (22/9/2013).
Dia mengharapkan penggunaan komponen otomotif lokal dapat diterapkan di kendaran roda empat, sehingga perkembangan IKM jauh ebih atraktif.
Disperindag memandang pasar ekspor terbesar di Jabar masih dipegang industri otomotif dan elektronik, sehingga hal tersebut dapat dikembangkan.
"Tinggal menerapkan peraturan secara bijak, pemerintah pusat misalnya mengantur dari BBM tidak bersubsidi atau pemberian pajak pemerintah kota dan kabupaten," katanya.
Meski demikian, ujarnya, tidak semua orang yang mendukung dengan kehadiran mobil murah, terutama untuk perkotaan yang dapat memicu kepadatan kendaraan dan kemacetan.
Menurutnya, diperlukan pembahasan yang komprehensif serta mengerucut antara pihak yang pro dan kontra supaya menjadi kepentingan bersama.
Baru sebatas aksesoris
Di sisi lain, katanya, mobil murah bisa membantu masyarakat yang biasanya menggunakan sepeda motor yang berkeinginan mempunyai kendaraan roda empat dapat terwujud.
"Saya bukan ingin memposisikan dua kepentingan tersebut, tetapi lebih melihat kepentingan yang lebih luas lagi, terutama aspek ramah lingkungan," katanya.
Sementara itu, Ketua Forum Industri Kecil dan Menengah Jabar Fuzy Agus mengatakan IKM komponen otomotif di Jabar selama ini hanya memproduksi aksesoris belum sampai pada komponen mesin. (Ria Indrhyani/Wandrik Panca Adiguna)