Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha menagih kelanjutan proyek Pelabuhan Cilamaya Karawang Jawa Barat guna memberikan kepastian investasi dunia usaha di sektor transportasi dan logistik dalam jangka panjang.
Ketua Komisi Perhubungan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Barat, Muis Tanthowi mengatakan, kalangan dunia usaha di daerah ini sangat mendukung kehadiran Pelabuhan Cilamaya untuk mengatasi kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Nantinya kehadiran pelabuhan itu bisa mengalihkan lebih dari 50% ekspor impor Jabar yang selama ini masih dikapalkan melalui Pelabuhan Priok. Jadi keberadaan pelabuhan itu akan memberi kepastian investasi jangka panjang ,”ujarnya kepada Bisnis, Kamis (19/9/2013).
Menurutnya, Pelabuhan Cilamaya tidak untuk menyaingi proyek terminal Kalibaru Jakarta Utara yang saat ini pekerjaan fisiknya sedang digarap oleh manajemen Pelindo II.
Sekretaris Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, Erwin Rusmali sebelumnya mengatakan, pemerintah telah menetapkan pengembangan Pelabuhan Cilamaya sebagai rencana jangka menengah dan jangka panjang (2018-2023) dalam Rencana Induk Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No:38/2012.
Pengembangan Pelabuhan Cilamaya juga diatur melalui Peraturan Presiden No;32/2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 sebagai upaya pengembangan Jabodetabek Area dalam mendukung konektivitas infrastruktur.