Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Diprotes, Kemenkeu Finalisasi Revisi Aturan Cukai Rokok

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berharap bisa memperoleh tambahan penerimaan dari cukai rokok hingga Rp400 miliar sepanjang sisa tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berharap bisa memperoleh tambahan penerimaan dari cukai rokok hingga Rp400 miliar sepanjang sisa tahun ini.

Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Susiwijono Moegiarso menuturkan tambahan itu bisa diraih jika revisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 78/PMK.011/2013 soal tarif cukai perusahaan rokok terafiliasi, selesai tahun ini dan segera diterapkan.

Menurutnya, revisi PMK 78 sudah memasuki tahap finalisasi di Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan.

"Kalau revisi PMK ini diterapkan, akan berpotensi untuk menambah penerimaan cukai, karena ada beberapa perusahaan yang terindikasi terafiliasi akan 'naik kelas' ke golongan di atasnya dengan tarif cukai lebih tinggi," katanya di Jakarta, Jumat (13/9/2013). 

Namun, dia memprediksi penambahan penerimaan cukai berada di kisaran Rp300 miliar-Rp400 miliar mengingat tahun ini tersisa 3,5 bulan lagi.

PMK baru yang mengatur tentang Penetapan Golongan Dan Tarif Cukai Hasil Tembakau Terhadap Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau Yang Memiliki Hubungan Keterkaitan, seharusnya sudah disahkan pada 11 April 2013 dan mulai berlaku 12 Juni 2013.

Namun, beleid baru tersebut tak kunjung diimplementasikan karena banyaknya tekanan dan protes. Bahkan, pemerintah akhirnya mengalah dengan melakukan revisi sebagian dari isi PMK tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdiyan
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper