Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia memprediksi gejolak akibat ketidakpastian keuangan global masih akan berlanjut. Menurut BI pertumbuhan ekonomi dunia sepanjang tahun ini hanya 3% dari 3,1%.
Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tersebut akibat perlambatan pertumbuhan negara pasar berkembang (emerging), terutama China dan India.
Selain itu, harga komoditas dunia juga masih akan menurun, kecuali harga minyak.
Adapun, ketidakpastian terkait rencana pengurangan bertahap atau tapering stimulus moneter oleh The Fed dan juga potensi pergeseran arah ekonomi global juga harus terus dicermati.
Pada tahun depan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 3,5% atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 3,7%.
Sementara itu, Bank Indonesia juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini menjadi 5,5%-5,9% dari proyeksi sebelumnya 5,8%-6,2%. Hal ini disebabkan dari berbagai hasil survei yang dilakukan BI, terdapat indikasi perlambatan konsumsi rumah tangga pada semester II/2013.
Hal ini tercermin dari perlambatan pertumbuhan bulanan indeks penjualan riil dari 8,3% pada Juni 2013 menjadi 5,7% pada Juli 2013. Selain itu, pertumbuhan tahunan indeks penjualan riil juga melambat dari 14,9% pada Juni 2013 menjadi 9,1% pada Juli 2013.
Keuangan Global: Ketidakpastian Akan Berlanjut
Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia memprediksi gejolak akibat ketidakpastian keuangan global masih akan berlanjut. Menurut BI pertumbuhan ekonomi dunia sepanjang tahun ini hanya 3% dari 3,1%.Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tersebut akibat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 menit yang lalu
Strategi Emiten Bank BBNI, BMRI & BNLI Hadapi Tantangan Likuiditas
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
24 menit yang lalu
Buruh Tolak Draf Aturan Pengupahan Baru, Ini Alasannya
45 menit yang lalu