Bisnis.com, JAKARTA - Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali diestimasi mampu menampung 25 juta orang per tahun seiring dengan finalisasi pengembangan infrastruktur tersebut yang menelan investasi mencapai Rp2,8 triliun.
Dengan kapasitas sebesar itu, Bandara Ngurah Rai menjadi bandar udara dengan kapasitas terbesar di Indonesia, melampaui Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang saat ini mampu melayani 22 juta penumpang per tahun serta Bandara Kualanamu yang hanya berkapasitas 8,1 juta orang per tahun.
Presiden Direktur AP I Tomy Soetomo mengemukakan pengerjaan fisik bandara kebanggan masyarakat Bali tersebut telah dimulai sejak Mei 2011 dan telah memasuki tahapan penyelesaian untuk segera digunakan terkhusus pada perhelatan KTT APEC bulan depan.
"Dengan pengembangan ini, Bandara Ngurah Rau siap untuk melayani hingga 25 juta penumpang per tahun. Adapun, saat ini Bandara Ngurah Rai melayani lebih dari 14 juta penumpang setiap tahun, dengan pertumbuhan arus penumpang mencapai 15,5% per tahun," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi perusahaan, Senin (9/9/2013).
Dia menambahkan, pengembangan Bandara Ngurah Rai mencakup lahan yang cukup terbatas dengan luas 285 hektar, namun memiliki ukutan terminal yang cukup besar serta dilengkapi teknologi HBS (hold baggage screening), di mana bagasi penumpang digerakkan secara elektronis dan mekanis dari proses check-in hingga mendekati pesawat.
Selain itu, check-in counter juga menjadi 96 unit dari sebelum pengembangan sebanyak 62 unit, sementara garbarata menjadi 24 unit dari sebelumnya hanya 16 unit.
Dari sisi fasilitas perparkiran, pengeloala membangun gedung parkir berlantai lima dengan luas 39.000 m2 diperkirakan mampu mengakomodir jumlah kendaraan dua kali lebih banyak dari sebelumnya.