Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah sudah tak yakin mampu mengejar target penerimaan pajak Rp995,2 triliun akhir tahun ini menyusul realisasi hingga Agustus yang jauh dari harapan.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan pihaknya tidak mampu mengoptimalkan penerimaan pajak, terutama pajak penghasilan (PPh) badan yang selama ini berkontribusi sekitar 70% terhadap total penerimaan.
Penyebabnya, tren pelemahan harga komoditas terus berlanjut sehingga laba perusahaan yang berbasis komoditas tergerus.
“Penerimaan pajak yang pasti tidak sesuai target, di bawah APBN-P (target APBN-P 2013),” katanya, Jumat (6/9/2013).
Namun, Bambang enggan menyebut perkiraan penerimaan hingga akhir tahun sekalipun telah membuat perhitungan dengan melihat realisasi selama 8 bulan pertama. Hingga 31 Agustus 2013, penerimaan pajak masih Rp556,03 triliun atau hanya 55,89% dari target APBN-P 2013.
Pernyataan Bambang seolah menegaskan keraguan banyak ekonom yang menyebutkan realisasi penerimaan pajak tahun ini akan kembali di bawah target setelah 2 tahun berturut-turut mencatat shortfall (selisih antara realisasi dengan target penerimaan pajak).
Ekonom Sustainable Development Indonesia Dradjad H. Wibowo bahkan memperkirakan shortfall tahun ini bisa mencapai Rp120 triliun atau semakin lebar dari kondisi 2012 yang senilai Rp50 triliun.
Akan tetapi, Bambang meyakinkan shortfall tidak akan sebesar itu.