Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berca Schindler Ekspansi Training Centre di Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan elevator PT Berca Schindler Lifts berecana ekspansi training centre di Indonesia untuk memperluas pasar dan servis konsumen.

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan elevator PT Berca Schindler Lifts berecana ekspansi training centre di Indonesia untuk memperluas pasar dan servis konsumen.

Sebastianus Obbie Kristianto, Deputy Managing Director Berca Schindler Lift, mengatakan training centre tersebut berfungsi untuk menciptakan project management maupun tenaga ahli dalam instalasi program teknologi elevator.

"Rencananya dilakukan pada pertengahan 2014, dan yang pasti lokasinya di Jakarta," katanya usai acara peluncuran lift Schindler 5500 di Jakarta, Rabu (4/9/2013).

Dia menjelaskan selama ini dalam manajemen proyek dan instalasi lift untuk gedung-gedung di Indonesia, pihaknya harus mendatangkan tenaga ahli dari luar.

Schindler saat ini, katanya, baru memiliki training centre di Swiss, China, Hong Kong, dan Australia. "Ini strategi [ekspansi training centre] untuk memperluas pasar tetapi tidak secara langsung, karena kami ingin konsumer Indonesia puas dengan servis yang nanti ada di sini," ujarnya.

Obbie mengatakan pihaknya dalam waktu 5 tahun ke depan juga mempunyai target untuk membangun pabrik perakitan lift maupun eskalator di Indonesia.

"Selama Indonesia ini masih menarik terutama perkembangan konstruksi dan propertinya, kenapa tidak untuk membuat pabrik perakitannya di sini," tuturnya.

Produk penunjang industri konstruksi dan properti ini dirancang di Swiss, tetapi sudah diproduksi di China dan diekspor ke berbagai negara di Amerika dan Eropa.Di Indonesia, penjualan mesin elevator Schindler tersebut rata-rata 1.000 unit per tahun.

Dari penjualan tersebut, 85% di antaranya dikonsumsi oleh gedung-gedung perkantoran dan residensial yang baru dibangun, dan 15% nya dikonsumsi untuk peremajaan atau renovasi gedung.

"Untuk kapasitas factory nya di China itu sekitar 60% - 70% dari full kapasitas, jadi yang seharusnya bisa memproduksi lift 100%, tapi pesanannya baru 70% an," jelas Obbie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper