Bisnis.com, JAKARTA - PT Robert Bosch memperluas pasar di pusat pertambangan utama di Balikpapan dan Makasar sepanjang 2013.
Martin Hayes, Presiden Bosch di Asia Tenggara, mengatakan Indonesia sebagai produsen timah, batu bara, nikel dan tembaga terbesar di dunia menjadi target pasar alat pertambangan.
"Indonesia adalah lokasi yang sempurna bagi Bosch untuk menunjukkan kompetensi dan daya tahan produk juga solusinya. Terutama, untuk kondisi lingkungan yang keras," katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (4/9/2013).
Berdasarkan data Bank Indonesia, sektor pertambangan membukukan sekitar 5%-6% dari PDB total Indonesia pada 2011 dan 2012, dan lebih dari 17% dari pendapatan ekspor pada periode yang sama.
Sementara itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bahwa sektor pertambangan membukukan bagian terbesar dari Investasi Asing Langsung (FDI) sebesar 17,3% selama Januari – September 2012.
Bosch menawarkan beragam solusi pertambangan mulai dari sistem pengawasan yang terintegrasi dan tahan cuaca, sistem deteksi kebakaran dan kepentingan publik, power tools yang dapat menyesuaikan dengan kondisi berat dengan kinerja tinggi, sistem pemanas dan sistem air panas yang hemat energi hingga sistem hidrolik canggih, serta drive and control untuk menggerakkan perangkat mesin di bawah brand Rexroth.
"Bosch juga menawarkan berbagai macam perangkat canggih yang dapat menguji, mendiagnosa, dan menganalisis berbagai sistem di dalam kendaraan, sehingga dapat mengindentifikasi kesalahan dan mereparasinya secara cepat dan akurat," kata Rudy Karimun, Managing Director Bosch di Indonesia.
Pada 4-7 September 2013 ini, Bosch turut berpartisipasi dalam pameran pertambangan Mining Indonesia 2013 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta.