Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca Perdagangan Produk Industri Sulit Seimbang

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahajana mengatakan neraca perdagangan produk industri sulit mencapai keseimbangan.

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahajana mengatakan neraca perdagangan produk industri sulit mencapai keseimbangan.

Menurutnya, laju ekspor lebih tinggi dibandingkan dengan laju impor, terutama dengan China.”Kalau untuk produk industri cukup berat untuk seimbang, yang harus dilakukan hanyalah meningkatkan daya saing,” ucapnya usai acara Forum Ekspor di Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Selain itu, yang harus dilakukan adalah menekan dan memperkuat sektor yang bisa distimulus. Misalnya, untuk menekan laju impor, harus diupayakan untuk bukan pada produk konsumtif. Adapun ekspor industri indonesia ditopang oleh produk pengolahan kelapa sawit, pengolahan karet, tekstil, besi-baja, mesin, otomotif dan elektronika.

Data semester I 2013 menunjukkan ekspor Indonesia mencapai US$91 miliar atau menurun 6,09% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, industri menyumbangkan ekspor US$56,6 miliar atau kurang lebih 61,2% dari total ekspor nasional atau menurun 2% pada periode yang sama tahun lalu.

Bila ada perbaikan, Agus memperediksi, penurunan ekspor bisa ditekan pada angka 2%-3% pada akhir tahun. “Saya harapkan akhir periode ini ada perbaikan kondisi perekonomian di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura yang nantinya berdampak pada Indonesia,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper