Bisnis.com, DENPASAR—Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendesak badan promosi pariwisata daerah Bali untuk lebih fokus untuk memperkenalkan destinasi, karena promosi masih tumpang tindih antarorganisasi industri pariwisata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan dalam mewujudkan promosi pariwisata yang lebih fokus harus ada dukungan dari semua yang terkait. Baik masyarakat maupun pemerintah daerah.
“Jangan sampai apa yang dipromosikan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Ini sangat berbahaya bagi Bali karena para tamu tersebut tidak akan kembali lagi ke Bali karena apa yang dipromosikan tidak sama dengan apa yang dialami sendiri di lapangan,” ujarnya di sela Rapat Kerja Perdana Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali di Bank Indonesia Denpasar hari ini, Kamis (22/8/2013).
Pada konsep pengembangan promosi, lanjut Mari, pariwisata di Indonesia terutama di Bali harus difokuskan dengan berlandaskan sustainable tourism. Jadi tidak akan merusak lingkungan. Pada konsep itu, pengembangan destinasi pariwisata akan cenderung melestarikan budaya dan tak merusak lingkungan.
Mengenai proses promosi, Mari Elka menilai bahwa program promosi itu akan memakan waktu jangka yang panjang. Setidaknya, perlu waktu sedikitnya 5 tahun untuk memperbaiki dan menambah infrastruktur penunjang.
Lebih lanjut, Mari mengatakan akan mendukung semua program yang dijalankan oleh badan promosi pariwisata daerah (BPBD) Bali. BPPD Bali akan melaksanakan program di daerahnya. “Program itu merupakan pecahan dari masterplan pariwisata Indonesia.”
Dalam kesempatan yang sama, mari juga berharap konferensi tingkat tinggi APEC 2013 yang diselenggarakan di Bali menjadi momentum promosi pariwisata. (Steffi Purba)