Bisnis.com, SURABAYA - Konsorsium pengusaha angkutan di Jawa Timur mengagendakan belanja kendaraan lebih dari Rp290 miliar seiring rencana operasional Teluk Lamong pada awal 2014.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DPC Tanjung Perak Kody Fredy Lamahayu menguraikan belanja kendaraan tahap awal direncanakan 200 unit, terdiri trailer dan dump truck dengan komposisi sebanding.
Truk yang beroperasi di Lamong, sambungnya, harus ramah lingkungan. Sehingga kendaraan yang digunakan mengangkut kontainer dan komoditas curah itu berbahan gas atau berstandar euro4.
"Kami sedang menjajaki kesepahaman dengan semua merek, semua perusahaan," jelasnya soal pengadaan kendaraan, di Surabaya, Rabu (21/8/2013).
Soal pengelolaan, Kody menilai penyediaan dan pengelolaan angkutan menggunakan sistem konsorsium. Termasuk biaya pengadaan sekitar Rp100 miliar untuk trailer dan Rp190 miliar untuk dump truck ditanggung konsorsium.
Selain investasi anggota, lanjutnya, dana bisa berasal dari perbankan atau lembaga pembiayaan. Skema itu dikelola konsorsium yang kemungkinan besar berupa koperasi dan bekerja sama dengan Pelido III.
Menurutnya, penggunaan kendaraan ramah lingkungan juga akan menekan biaya. Sebagai ilustrasi truk bila menggunakan solar perlu biaya Rp5.550 atau Rp10.500 maka saat menggunakan gas hanya perlu Rp3.500 dengan kemampuan tempuh sama.
Ketua Umum Organda Pusat Eka Sari Lorena menilai ada kecenderungan pelabuhan baru menerapkan sistem ramah lingkungan. Pengusaha angkutan juga mengikuti tren itu dengan investasi kendaraan baru.
Dirut Pelindo III Djarwo Surjanto sebelumnya mengatakan pelabuhan Teluk Lamong akan beroperasi semester I/2014 alias operasional tahap awal bisa menampung 6,5 juta ton curah kering, 300 teus petikemas internasional dan 400 teus petikemas domestik. Guna mengangkut itu diperlukan 1.500 kendaraan perhari.