Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Industri Mineral & Logam Capai US$17,5 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang paruh pertama tahun ini, besaran investasi industri mineral dan logam mencapai US$17,5 miliar, melampaui sektor lain. Adapun pertumbuhan industri ini mencapai 12,74% per semester I/2013.

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang paruh pertama tahun ini, besaran investasi industri mineral dan logam mencapai US$17,5 miliar, melampaui sektor lain. Adapun pertumbuhan industri ini mencapai 12,74% per semester I/2013.

Beberapa proyek dengan investasi besar untuk mineral dan logam diantaranya untuk aluminium yakni PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dengan produksi biji bauksit berkapasitas 1,2 juta ton dan PT Well Harvest Winning berkapasitas 1 juta ton dengan masing-masing total investasi US$1 miliar.

Untuk besi dan baja, ada perluasan serta penambahan kapasitas produksi PT Krakatau Steel Tbk 1 juta ton biji besi yang menelan investasi US$400 juta. Selain itu, ada PT Meratus Jaya Iron & Steel yang berkapasitas 315.000 ton di Batu Licin, Kalimantan Selatan dengan investasi US$588 juta.

Untuk nikel, ada investasi US$1,06 miliar dari PT Sulawesi Mining  Investment yang memproduksi biji nikel 300.000 ton. Sementara itu, untuk tembaga ada investasi US$1,5 miliar untuk produksi biji tembaga 200.000 ton dari PT Indovasi.

"Namun, saat ini hampir semua masih dalam tahap uji coba produksi. Investasi ini akan mendorong pemenuhan bahan baku dari dalam negeri, karena selama ini kita sebagian besar masih impor, seperti baja," ujar Sekretaris Jenderal Kemenperin Ansari Bukhari, Selasa (20/8/2013).

Pada semester II/2013, Ansari menargetkan paling tidak pertumbuhan mampu menyamai semester I/2013. Dia tidak terlalu optimistis pertumbuhan mampu melampaui 12,74%, meski umumnya kinerja industri pada semester II/2013 hampir selalu lebih baik. Pasalnya, terdapat indikasi kondisi buruk ekonomi global dan nasional akan menekan pertumbuhan industri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper