Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan sulitnya pemerintah mengontrol harga beberapa kebutuhan pokok dikarenakan tidak adanya instrumen yang secara khusus mengatur harga tersebut.
"Pemerintah kesulitan mengendalikan harga karena tidak ada instrumen yang dimiliki. Berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah menjadi sia-sia atau tidak optimal," jelasnya , Jumat (16/8/2013).
Rusman mencontohkan, kemampuan pemerintah mengendalikan harga beras semata-mata didukung oleh Perum Bulog yang dalam hal ini menjadi instrumen untuk mengendalikan harga.
Pentingnya instrumen ini, lanjutnya, sudah dibuktikan dari gagalnya beberapa kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga daging sap. Pada komoditas pangan lainnya seperti daging, pemerintah tidak memiliki instrumen atau lembaga seperti Bulog.
"Begitu banyak kebijakan yang sudah diberikan pemerintah untuk menurunkan harga daging, mulai dari pelonggaran izin pemasukan, penambahan kuota impor hingga izin impor sapi siap potong. Tetapi berbagai langkah tersebut belum juga membuahkan hasil, harga daging di pasaran masih juga tinggi," ungkapnya.
Untuk itu, Rusman berharap instrumen pengendali harga daging ini segera terbentuk. Dia berharap BUMN terkait berpartisipasi, tidak hanya Perum Bulog.
"Pada intinya kami mengajak semua BUMN yang memang milik pemerintah untuk berpartisipasi sebagai stabilisator harga daging, agar harga di pasaran segera terkendali," ujarnya.