Bisnis.com, JAKARTA - Ada enam poin utama yang disebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pendongkrak tumbuh suburnya iklim demokrasi Indonesia.
Pertama, semakin baiknya fungsi mekanisme check and balance antarcabang kekuasaan negara. Selain itu terlaksananya otonomi daerah dan pemilihan umum baik di pusat maupun daerah, terbangunnya kelengkapan negara, serta makin kuatnya pranata hukum.
"Kita perlu merenungkan perjalanan demokrasi kita di era reformasi yang sudah berlangsung selama 15 tahun. Kita melewati era transisi demokrasi. Tapi tak sedikit pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan," kata SBY di sela pidato kenegaraan jelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-68 RI di Gedung MPR/DPR, Jumat (16/8/2013).
Menurutnya, yang dilakukan bangsa Indonesia tak sekedar transisi dari orde baru ke reformasi. Lebih dari itu ialah transformasi yang melibatkan berbagai aktor penyelenggara negara, masyarakat, komunitas, dan pengusaha.
Ke depan, Indonesia harus terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Artinya keterlibatan kaum perempuan harus mendapatkan ruang lebih besar.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri membutuhkan dukungan dan sinergi dari semua lapisan masyarakat baik sipil, ekonomi, maupun politik," tutur presiden.
