Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memanfaatkan kesempatan pidato di hadapan DPR dan DPD untuk menyampaikan empat hal yang perlu diperhatikan. Salah satu pesan menarik yang diangkat ialah perihal toleransi.
SBY dengan sangat tegas mengatakan negara menjamin kemajemukan dan perlunya toleransi. Topik toleransi terselip di antara empat pesan penting yang disampaikan untuk memperingati kemardekaan Indonesia ke-68.
Tiga pesan lain yang juga disampaikan SBY ialah menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan ekonomi global, menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Saya ingatkan negara menjamin keberadaan individu dan monoritas. Kita tidak membeda-bedakan orang karena latar belakang agama dan identitas lainnya,” ujar SBY di Jakarta, Jumat (16/8/2013).
SBY mengatakan kemajemukan merupakan suatu anugerah yang perlu dikelolah secara bijak sesuai dengan semangat Bhineka Tunggal Ika. Untuk itu, Presiden meminta kerja sama dari para pemuka agama, para guru, dan para orang tua untuk mampu menanamkan prinsip hidup damai dengan menghargai kemajemukan.
“ Insan pers juga harus memupuk modal sosial untuk menjaga kemajemuk kita,” jelas SBY.
Sebelumnya, Presiden SBY pernah dinilai tidak pantas menerima penghargaan dari lembaga berbasis di New York yang bergerak di bidang kebebasan beragama, The Appeal of Conscience Foundation (ACF). SBY dikritik keras karena dinilai tidak tanggap terhadap persoalan konflik horisontal antar ataupun intra umat beragama.